Pemurtadan di Ambon: Jadi Katolik, Ali Tetap Miskin bahkan Jadi Maling
AMBON (voa-islam.com) – Fenomena gencarnya kristenisasi di Ambon bisa terlihat hampir di setiap tempat. Tak sedikit muslim murtad dari menjadi Nasrani bisa dijumpai dari lembaga pendidikan, instansi pemerintah, perkumpulan anak muda sampai tempat nongkrong di pinggir jalan. Orang-orang yang murtad menjadi Nasrani juga dari berbagai kalangan dan profesi dari para pelajar, pegawai pemerintah, ibu rumah tangga sampai pengangguran yang nongkrong di pinggir jalan.
Sampai
hari ini voa-islam.com terus menelusuri beberapa tempat yang disinyalir
banyak terdapat orang muslim yang murtad menjadi Kristen.
Di
tengah penelurusuran tersebut, voa-islam.com dikejutkan dengan sebuah
kabar tentang adanya kasus pencurian kayu di Toko Kayu Sandakan di Jalan
Sam Ratulangi di depan Lippo Bank cabang Ambon yang terjadi pada Senin,
(28/11/2011) pukul 04. 00 WIT dinihari.
Pria
berusia 55 tahun yang berprofesi sebagai buruh lepas di pelabuhan Ambon
ini kemudian digelandang ke Polsek Sirimau untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya.
Setelah
diinterogasi di kantor polisi, terungkap bahwa pelaku tak lain bernama
Ali, warga Desa Batu Merah Dalam, Ambon. Batu Merah Dalam adalah
perkampungan muslim, karena sejak konflik 1999 tidak ada lagi orang
Kristen yang bertempat tinggal di sana.
Melihat
ada gelagat dan logat bicara Ali yang ganjil, maka sumber voa-islam.com
bertanya tentang agama yang dianutnya. Dengan tenang Ali menjawab bahwa
ia beragama Katolik. Jawaban ini tentu mengejutkan semua orang yang ada
di Polsek Sirimau, termasuk Polisi Kristen yang sedang berdinas pada
malam itu.
Betapa
tidak, nama “Ali” adalah khas nama warga Muslim, apalagi sang pencuri
itu tinggal di Batu Merah, desa yang dikenal berpenduduk seratus persen
Muslim.
Ragu
dengan keterangan Ali, seorang anggota polisi Kristen lalu mengetesnya
dengan meminta agar Pak Ali berdoa dengan cara Katolik. Di luar dugaan
ternyata pencuri kayu ini sangat fasih berdoa dengan cara Katolik.
Bahkan menurut polisi Kristen yang menguji, Ali begitu fasih dalam
berdoa, seperti seorang pendeta yang biasa memimpin doa.
Setelah
diselidiki, ternyata Ali ini dahulunya beragama Islam dan ia menjadi
penganut Katolik karena mengikuti agama istrinya. Ia meninggalkan Islam
dan murtad mengikuti agama istrinya dengan alasan ia tidak memiliki
kerabat di Ambon.
Ali yang kini menjadi Katolik, mencuri kayu dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sebuah
fenomena yang menyedihkan di Ambon, banyak dari kaum muslimin yang
menukar agamanya karena persoalan yang kecil dan remeh. Peranan para
tokoh agama, terutama para ulama dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI)
dalam menjaga dan membina umat sangat diharapkan. Karena banyaknya orang
murtad di Ambon secara tidak langsung menjadi parameter minimnya
peranan MUI dalam menjaga dan membina aqidah umat. [af]
Astaghfirullah !ternyata pencuri itu telah murtad.
Astaghfirullah !ternyata pencuri itu telah murtad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar